Saturday 31 October 2015

REPORT JERAPAH (GIRAFFE)



Disini saya akan mencoba membuat sebuah report tentang binatang, salah satunya tentang jerapah (giraffe).




Teks report adalah teks yang bertujuan untuk menyampaikan informasi untuk mendeskripsikan sesuatu secara umum, yang meliputi benda yang ada di alam, benda buatan manusia, dan fenomena social yang terjadi di sekitar kita.
Struktur teks report:
1.      General classification (klasifikasi umum): pengantar tentang sesuatu/fenomena yang akan dibahas.
2.      Description (deskripsi): menerangkan sesuatu/fenomena yang dibahas, meliputi bagian-bagian, kualitas, dan perilaku. Berikut ini report yang saya buat..

Do you know the tallest animal in the world? Certain. It is a giraffe. The giraffes are animals that came from Africa. Female giraffe is usually shorter than the male. They live to dry areas such as grasslands and open forests. They also live in groups.

Giraffe has a long neck. The neck is usually used to take foods that are high. They like to eat young leaves, buds, grasses, and other plants. But giraffes prefer to eat young leaves. With a long neck and tongue, they would not take the trouble of young leaves in the tree tops.

giraffes have short horns on his head. Giraffe horn is covered by skin and fur. The horns are also able to distinguish between male and female giraffes. giraffe females have tufts of fur on the upper horn while males do not.



Meaning:

Apa kamu tahu binatang tertinggi didunia? Tentu itu adalah jerapah. Jerapah adalah binatang yang berasal dari afrika. Jerapah betina biasanya lepbih pendek dari jerapah jantan. Mereka hidup didaerah kering seperti padang rumput dan hutan terbuka. Mereka hidup secara berkelompok.

Jerapah memiliki leher yang panjang. Leher tersebut berfungsi untuk mengambil makanan yang tinggi. Mereka suka makan daun muda, tuna, rumput, dan tumbuhan lainnya. Tetapi jerapah lebih suka makan daun muda. Dengan leher dan lidah yang panjang, jerapah tidak akan kesulitan megambil daun muda yang ada di pucuk pohon.

Jerapah memiliki tanduk pendek di kepalanya. Tanduk jerapah ditutupi oleh kulit dan bulu. Tanduknya juga bisa membedakan antara jerapah jantan dan betina. Jerapah betina memiliki jumbai bulu di bagian atas tanduk sedangkan jantan tidak melilikinya.





Thursday 8 October 2015

cara menanam tanaman bawang dengan benar



MENANAM TANAMAN BAWANG
Di sini saya akan memberitahu bagaimana cara menanam tanaman Bawang....
 
Pengertian
Hampir seluruh  masyarakat indonesia mengenal bawang merah. Menurut pengucapan bahasa daerah, bawang merah mempunyai nama yang berbeda beda seperti di jawa tengah dan jawa timur memberi nama bawang merah dengan sebutan “brambang”. Di jawa barat “bawang beureum”. Masura “bhambang merah”, dan di bali “syalot”.  Bawang merah termasuk jenis tanaman Hortikultura, satu keluarga dengan Lilia atau dalam bahasa latin Liliaceae, yang berumbi lapis, berakar serabut, serta mempunyai bentuk daun silindris. Pangkal daun bersatu membentuk batang-batang semu yang kelak berubah bentuk atau fungsi. Semula merupakan pangkal daun, kemudian membentuk umbi lapis.
                Bawang merah merupakan tanaman semusim, artinya tanaman yang dapat dipungut hasilnya    1-3 kali dari umur 3 minggu sampai 6 bulan atau lebih sedikit. Tanaman bawang merah tumbuh di daerah-daerah yang tidak terlalu banyak hujan, dengan tanah yang gembur serta subur. Daerah-daerah yang banyak ditanami bawang merah, antara lain Brebes, Tegal, Cirebon, Pekalongan, Madiun, Solo, Yogyakarta, dan lain-lain. Beberapa jenis bawang merah yang dikenal masyarakat Indonesia, antara lain:
1.       Bawang Bangkok.
2.       Bawang Ampenan.
3.       Bawang Kuning .
4.       Bawang Timor-Timur.
5.       Bawang Bima.
6.       Bawang Bombay.
7.       Bawang Pere, dan lain-lain.

BERBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN BAWANG MERAH
A.Iklim
                Iklim disuatu daerah sanget ditentukan atau dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1.Sinar matahari.
                Sinar matahari sangat dibutuhkan untuk pembentukan zat hijau daun atau klorophyl, serta untuk pertumbuhan bagi proses asimilasi. Jika tanaman bawang merah kurang mendapatkan sinar matahari, maka pertumbuhannya lemah dan pucat.
2.Curah hujan.
                Tanaman bawang merah hanya dapat diusahakan di daerah-daerah yang tidak kekurangan air. Meskipun tempat penanaman tersebut kering tetapi jika di daerah sekitar cukup sumber air, maka besar kemungkinan akan berhasil. Tanaman ini tidak menghendaki hujan lebat.
 3.Suhu.
                Tinggi rendahnya suhu akan menimbulkan reaksi pada tanaman bawang merah. Pertumbuhan tanaman bawang merah memerlukan batas-batas suhu tertentu. Pada suhu yang tinggi tanaman ini akan kehilangan air akibat penguapan.
4.Kelembaban.
                Tanaman bawang merah membutuhkan kelembaban yang cukup, dalam arti kelembaban udara dengan kelembaban tanah harus seimbang. Kelembaban udara yang rendah dan pengairan tanah yang kurang mengakibatkan penguapan dan penghisapan air dari dalam tanah menjadi tidak seimbang, maka pertumbuhannya pun akan merana atau bahkan mati. Sebaliknya jika kelembaban cukup tinggi, sedangkan antara penguapan dan penghisapan air seimbang, maka pertumbuhan akan lebih cepat.
5.Angin.
                Pada musim kemarau maupun musim penghujan, angin yang besar sangat tidak dikehendaki, karena disamping berpengaruh pada proses atau peristiwa penguapan air, juga sering kali merusak tanaman. Daun-daun yang semula segar berdiri, akan roboh terhempas angin.

B.Tanah
                Tanah yang baik untuk tanaman bawang merah adalah tanah yang dalam, gembur, dan banyak mengandung bahan-bahan organic, karena tanah yang demikian dapat menahan air. Demikian pula tanah lempung berpasir, sangat baik bagi pertumbuhan tanaman bawang merah, sebab tanah berpasir mempunyai sifat gembur, mengandung organik, sedangkan tanah lempung bersifat menahan air.
                Tanah memberikan unsur-unsur makanan pada tanaman. Akar-akar tanaman mengambil zat-zat makanan di dalam tanah yang mengandung bunga tanah, selanjutnya dipergunakan bagi pertumbuhan tanaman.

C.Hama dan Penyakit
                Hama pada tanaman bawang merah biasanya merusak daun, biji, serta pada akar. Macam-macam hama yang biasanya menyerang pada tanaman bawang merah:
1.       Ulat daun.
2.       Ngengat daun bawang.
3.       Kuman-kuman daun atau maggot.
4.       Orong-orong atau anjing tanah.
Penyakit pada tanaman bawang merah dapat digolongkan menjadi 2 bagian, diantaranya:
1.       Secara Fisiologis, artinya penyakit yang disebabkan oleh keadaan sekitar.
2.       Penyakit yang disebabkan oleh cendawan, diantaranya penyakit trotol atau tol, penyakit daun lemas, busuk umbi, dan mati pucuk.

PERENCANAAN DAN PENGOLAHAN TANAH
                Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
1.       Modal yang tersedia harus disesuaikan dengan luas sawah yang hendak dikerjakan.
2.       Musim yang sedang berlangsung menguntungkan atau tidak.
3.       Pmilihan waktu bertanam yang tepat , artinya harus disesuaikan dengan keadaan cuaca.
4.       Varietas atau jenis bawang merah yang hendak dipakai harus cocok dengan keadaan setempat.
5.       Perhitungan harga yang mungkin terjadi pada waktu panen.
Sebelum melangkah pada proses pembibitan, terlebih dahulu mempersiapkan perencanaan penggarapan tanah.

A.Tanah
                Tanah yang sudah dipersiapkan untuk menenam bibit bawang merah, terlebih dahulu harus dikerjakan, dengan maksud agar keadaan tanah menjadi longgar. Hal tersebut menjadikan pertukaran udara di dalam tanah menjadi baik dan lancer, sehingga mempermudah gas-gas oksigen maasuk ke dalam tanah, sedangkan gas-gas yang meracuni akar tanama daapat beroksidasi, serta asam-asam dapat keluar dari dalam tanah.
                Penggarapan tanah agar menjadi longgar bertujuan pula untuk menjadikan akar tanaman dapat bergerak dengan bebas dalam menghisap zat-zat makanan.
                Tanah yang baik adalah tanah yang banyak mengandung mermacam-macam unsur makanan yang sangat berguna bagi makanan tanaman, dan unsure-unsur yang mutlak dibutuhkan oleh tanaman dengan jumlah banyak, diantaranya, NPK atau Nitrogen, Phosphor, dan kalium. Sedangkan unsur-unsur lainnya hanya dalam jumlah sedikit.

B.Memilih Tempat
                Tanaman ini dapat hidup di dataran rendah dan dataran tinggi, yang mempunyai standar ketinggian antara 0-800 meter di atas permukaan laut. Tempat yang akan dipergunakan harus datar, atau agak miring serta terbuka, artinya tidak tertutup oleh pohon-pohon besar, Karena tanaman bawang merah sangat memerlukan sinar matahari. Jika tanaman tersebut terlindung oleh pepohonan besar, maka pertumbuhannya lemah. Karena tanaman bawang merah membutuhkan air yang cukup banyak, maka perlu memilih tempat yang dekat dengan sumber airseperti sungai ataupun sumber air lainnya. Hal ini sebagai persiapan musim kemarau.

C.Pengolahan Tanah
                Pengolahan tanah tersebut bertujuan :
1.       Supaya tanah menjadi gembur, sehingga peredaran air dan udara di dalamtanah lebih mudah dan luas.
2.       Air yang berlebihan dengan mudah meresap atau menguap.
3.       Akar tanaman dapat menembus tanah dengan mudah.
4.       Dapat mematikan ruput liar.
5.       Hama yang bertelur dan hidup pada rumput liar akan ikut terpendam.
Untuk mengolah tanah dengan mudah dapat menunggu tanah tersebut menjadi lembab. Sesudah tanah menjadi lembab, barulah dikerjakan dengan jalan:

Ø  Mencangkul.
Kurang lebih 1 minggu sebelum membuat bedengan, terlebih dahulu tanah tersebut diolah dengan system di cangkul. Hal ini bertujuan untuk mencampurkan tanah yang terletak pada lapisan atas dengan tanah lapisan bawah.

Ø  Membuat selokan dan bedengan.
Hal ini bertujuan:
1.       Memudahkan pembuangan air hujan.
2.       Mempermudah pemeliharaan.
3.       Mempermudah penyiraman.
4.       Menghindari injaka-injakan kaki.

Ø  Ukuran bedengan
Pada umumnya bedengan dibuat sebagai berikut:
-          Panjang : tergantung panjang sawah atau petakan
-          Lebar      : 100-125 cm
-          Tinggi     : 30 cm
Hal tersebut dapat disesuaikan dengan luas sawah atau petak pada tanah garapan.
Selokan atau tempat penampung air di tepi bedengan, pada umumnya berukuran:
-          Panjang : disesuaikn dengan panjang bedengan.
-          Lebar      : 45 cm
-          Dalam     : 30 cm

Ø  Meratakan bedengan
Selesai membuat selokan dan bedengan, langkah selanjutnya meratakan tanah di atas bedengan, kemudian 
 dibirkan selama 1 minggu.

Ø  Mengolah bedengan
Tujua pengolahan tanah tersebut adalah:
-          Menggemburkan tanah kembali, agar proses peredaran udara dan air lebih sempurna
-          Mengurangi penguapan air di dalam tanah
 
Ø  Pengerasan tepi bedengan (jawa : malem)
Untuk memperkuat bedengan, pada bagian tepi diberi tanah liat yang diambil dari selokan. Hal tersebut bertujuan disamping menahan terjadinya tanah longsor akibat hujan, juga agar pupuk yang diberikan tidak hanyut terbawa air hujan atau air siraman.